Cerpen adalah kepanjangan dari cerita pendek, sebuah karya sastra fiktif yang menceritakan kisah atau cerita tentang manusia lewat tulisan pendek. Cerpen atau short story dikenal pertama kali dari penceritaan lisan yang menghasilkan karya-karya sastra seperti Illiad dan Odyssey karya Homer, dan beberapa abad kemudian dipopulerkan oleh pengarang-pengarang Amerika. Karya mereka menjadi contoh cerpen singkat bagi generasi mendatang.
Image courtesy of http://www.paperbackswap.com/THE-ILIAD-ODYSSEY-HOMER/book/076071679X/Pemaparan kisah cerpen bisa dibuat seperti puisi berirama bertujuan untuk membantu orang mengingat ceritanya, bagian-bagian singkat kisah ini dipusatkan pada naratif individu yang disampaikan pada satu kesempatan pendek. Keseluruhan kisahnya akan terlihat ketika seluruh cerita telah selesai disampaikan. Biasanya contoh cerpen singkat yang digemari adalah contoh cerpen singkat remaja atau anak-anak.
Umumnya tulisan cerpen biasa hanya sepanjang satu atau dua halaman kertas dengan jumlah kata dalam cerpen juga umumnya tidak lebih dari 10.000 kata sehingga alur ceritanya cukup sederhana dan tidak berbelit-belit karena langsung mengarah ke topik utama dalam cerita. Pada beberapa contoh cerpen singkat biasanya tidak lebih dari 1000 kata. Untuk lebih mengetahui tentang contoh cerpen singkat bisa mencari dari beberapa sumber atau bisa juga melalui contoh cerpen singkat anak-anak berikut.
Contoh cerpen singkat
Kisah empat sahabat
Image courtesy of http://searching102.rssing.com/chan-11668283/all_p1.htmlDi sebuah kota hiduplah empat sahabat yaitu Joni, Handi, Sugih dan Ulus. Masing- masing dari mereka memiliki keunikan tersendiri. Joni gemar menggambar, Handi hobi membuat puisi, Sugih memiliki badan besar hobinya makan dan Ulus senang bermain gitar. Mereka semua berada di sekolah yang sama. Joni dan Handi kelas 6 SD sedangkan Ulus dan Sugih kelas 5 SD. Mereka semua berasal dari keluarga sederhana namun hidup berbahagia. Kini mereka semua telah dewasa namun ada saja kisah masa kecil yang tak terlupakan.
Ada kalanya suatu hari Handi ingin bermain Nintendo dan menumpang bermain di rumah Ulus tapi sayangnya Ulus sebagai anak lelaki satu-satunya di rumah itu memiliki sifat manja dan pelit.
“Hey, aku mau coba main gim petualangan itu dong, ” kata Handi.
“Iya, sebentar ya? Kalau aku kalah nanti aku berikan padamu. Gantiannn yaaa…,” tukas Ulus tenang.
Tapi sayangnya Ulus sebagai pemilik Nintendo tentunya sudah lebih mahir bermain dibandingkan Handi. Dia lebih hapal kapan musuh akan keluar dan dari mana datangnya. Waktupun berlalu.
“Kapan nih mainnya? Udah sejam aku nontonin kamu main terus,”, ketus Handi sambil memberenggut
“Kan sudah dibilang tadi, mannya gantian. Yang kalah baru ganti. Kamu gimana sih?” kata Ulus tak ingin kalah.
“Tapi kan kamu sudah jago jadi pasti lama. Buat apa aku main kesini kalau cuma buat liat kamu main aja?” Handi mulai gelisah. Tangannya gatal ingin memegang joystick Nintendo.
“Ya sudah, gimana kalau kita ganti permainan saja ya?” ucap Ulus dengan santainya. Handi cuma bisa melongo tak percaya. Jauh-jauh dia berjalan kaki ke rumah Ulus tapi niat hati bermain game kesayangannya saja tak kesampaian.
Ulus dan Handi ini berteman karena ibu merekapun berteman. Lain halnya Ulus dengan Sugih. Mereka kawan satu sekolah. Sugih yang gemuk senang jajan dan sedikit nakal. Sugih tidak kenal Handi secara akrab waktu itu. Ibu bapak Sugih adalah pedagang di pasar jadi kalau orang tuanya sedang tidak memperhatikan, Sugih suka mengambil uang ibunya tanpa sepengetahuannya. Uang itu digunakannya untuk mengajak Ulus makan hotdog berdua. Pada waktu itu hotdog termasuk jajanan mewah. Seporsinya Rp2.500. Kalau Sugih tampak jajan hotdog, tidak salah lagi dia pasti mengambil uang ibunya karena uang jajan seharinya hanya Rp500 dan tiap hari dijajankannya. Sesekali saja Sugih mentraktir Ulus hotdog sisanya Ulus mesti susah payah menabung untuk bisa jajan hotdog.
Image courtesy of 29maroon – http://www.dreamstime.com/royalty-free-stock-image-businessman-cartoon-money-hand-image32778966Hingga suatu ketika ibunya heran kenapa uang di sakunya berkurang. Bertanya pada bapaknya hingga hendak bertengkar juga tak ada titik terang. Bertanya pada adik-adik Sugih yang masih kecil juga semakin buntu karena memang Sugih lah yang mengambilnya.
“Nak, kemarilah sebentar” kata ibunya Sugih suatu sore. Sugih yang saat itu sedang nonton film kartun lalu menghampiri. “Ada apa, ma?”
“Ini uang mama berkurang. Kamu tau kemana hilangnya?”
Mendapat pertanyaan itu spontan Sugih terkejut tapi dia masih berpura-pura tenang. “Gak tau, ma,” katanya.
“Yakin gak tau? Mama denger dari Ulus kamu belakangan ini suka jajan hogtdog ya? Uang dari mana itu?” kata ibunya Sugih tetap tenang namun terdengar berbahaya. Sugih memperhatikan dari tadi tangan ibunya tampak menyembunyikan sesuatu. Sugih mulai panik.
“Ah itu…emm…si Ulus yang traktir, ma”
“Ulus uang jajannya cuma Rp 750 sehari. Mamah tau karena pernah tanya ke ibunya waktu jemput kamu”, kata ibunya Sugih sambil perlahan mengeluarkan rotan tipis panjang yang dari tadi disembunyikannya. Sugih tak berdaya. Lalu terbongkarlah semuanya perlahan-lahan seiring tiap sabetan rotan di tubuh tambun Sugih. Dia habis dihajar ibunya sore itu.
Sedangkan Joni berkenalan dengan Handi tepat ketika retreat kelas 6 SD. Mereka berdua kakak kelas Ulus dan Sugih. Waktu itu mereka sekamar dan seperti biasa, anak kecil yang merasakan tidak tidur dalam rumah dan pertama kali tidur beramai-ramai bersama kawan dalam sekali waktu sungguh mengasyikan. Mereka sekamar dengan 4 kawan lainnya jadi total 6 anak dalam satu kamar. Handi yang senang, ikut lempar-lempar bantal bersama 5 kawan lainnya. Ketika yang lain sudah lelah dan mulai mengantuk, Handi yang menyemangati untuk terus melanjutkan perang-perangan. Waktu itu sudah jam 1 dini hari,
“Tok…tok…tok”
Mereka berenam langsung terpaku pasang posisi siaga.
“Hey kalian yang di dalam belum tidur ya? Ayo buka pintunya!”
Ternyata itu suara guru pengawas kamar. Joni dan Rio, rekan sekamar lainnya membukakan pintu.
“APA-APAAN INI? LIAT SUDAH JAM BERAPA?? BESOK KALIAN SUDAH HARUS BANGUN JAM 5 PAGI UNTUK IKUT SENAM! AWAS KALAU ADA YANG TIDAK BANGUN PAGI BESOK, PASTI KENA HUKUMAN SEMUA !!”, bentak guru pengawas itu kencang. Joni dan Rio hanya bisa terdiam sementara waktu sebelum akhirnya membuka mulutnya.
“Tapi pak bukan kita yang sengaja. Handi pak, yang dari tadi mengajak kami main perang bantal terus padahal kami berdua sudah ngantuk”, kata Rio. Joni mengangguk.”Bapak tanya saja sendiri sama orangnya pak tuh”, Joni menambahkan.
“Tanya apa? Justru dari antara kalian semua cuma Handi yang sudah tertidur”, ketus guru pengawas sambil menunjuk ke arah ranjang Handi. Disana mereka melihat Handi sudah terlelap dan memeluk guling. Sungguh cepat sekali.
Sejak saat itu Joni menjaga jarak dengan Handi. Joni tidak ingin terjebak lagi. Namun yang namanya sebuah pertemanan tidak akan hilang begitu saja. Joni dan Handi mulai akrab lagi menjelang perpisahan sekolah. Sebetulnya Joni terpaksa akrab karena Handi sering mengejar Joni tanpa alasan yang jelas sambil tertawa-tawa. Aneh memang. Joni lalu dikenalkan dengan Ulus dan Sugih oleh Handi. Semenjak itu mereka berempat selalu tampak bersama.
Tapi yah meskipun ada yang pelit, nakal dan iseng, itu semua hanya ulah anak-anak. Dan yang paling penting, mereka berempat tetap bersahabat. Kisah inipun sering mereka ceritakan saat beranjak dewasa dan malah menjadi kenangan manis.
Image courtesy of http://www.santabanta.com/wallpapers/friendship/?page=4Demikian contoh cerpen singkat tentang anak-anak. Untuk inspirasi contoh cerpen singkat lainnya dapat mencari di search engine. Semoga artikel tentang contoh cepen singkat ini dapat membantu dan bermanfaat.