Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi di banyak kota di dunia dalam skala berbeda dimana air dengan jumlah berlebih berada di daratan yang biasanya kering. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir yaitu berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap. Hal-hal tersebut dapat terjadi karena jumlah air di sungai, danau atau daerah aliran air lainnya melebihi kapasitas normal akibat akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga meluber.
Di mata masyarakat, pengertian banjir adalah negatif karena selalu bersifat merugikan oleh karena itu pengertian banjir secara umum dapat diartikan sebagai bencana alam karena selain merusak harta benda juga berpotensi menghilangkan nyawa. Kerusakan paling parah tentunya terjadi pada daerah padat penduduk terutama yang berada di bantaran sungai atau daerah yang terkena banjir periodik.
Image courtesy of http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/04/memahami-pengertian-dan-penyebab-banjir.htmlPengertian banjir berdasarkan jenisnya
Pengertian Banjir Air
Banjir ini disebabkan meluapnya air sungai, selokan atau saluran air lainnya karena volum airnya melebihi kapasitas. Umumnya pemicu banjir ini adalah hujan besar yang mampu membuat air di sungai atau selokan luber.
Pengertian Banjir Dadakan
Penyebabnya adalah hujan dengan intensitas tinggi sekali selama berjam-jam. Kondisi seperti ini mengakibatkan saluran air tidak dapat menampung tingginya debit air sehingga luber ke jalan. Di beberapa tempat banjir seperti ini disebut juga banjir cileuncang.
Pengertian Banjir Bandang
Salah satu jenis banjir berbahaya karena selain air, banjir jenis ini juga membawa material lumpur sehingga kekuatan air yang datang cukup besar dan mampu menghanyutkan benda-benda yang dilewatinya. Seseorang tidak dapat berenang melewati banjir seperti ini. Umumnya banjir bandang terjadi di daerah rendah atau rawan longsor seperti pegunungan atau perbukitan.
Image courtesy of http://gambardanfoto.com/gambar-banjir.htmlPengertian Banjir Pasang
Sering disebut juga banjir rob. Pasang surut air laut mengakibatkan banjir jenis ini. Umumnya terjadi di daerah dekat pantai. Ketika air laut pasang, masa saluran air yang berhubungan dengan laut, misalnya sungai, akan ikut mengalami pasang sehingga air menyebar ke daratan. Semakin jauh berada dari posisi pantai semakin aman. Apabila terjadi arus pasang yang sangat besar seperti tsunami maka efek kerusakan yang ditimbulkan juga akan semakin parah
Pengertian Banjir Lahar Dingin
Ketika gunung berapi mengalami erupsi dan memuntahkan lahar, maka laharnya akan meleleh mengalir ke daerah yang berada di daratan rendah seperti lereng atau kaki gunung. Ketika masih dekat dengan titik letusan, banjir lahar ini masih bersuhu tinggi dan saking panasnya akan menguapkan sungai yang dilewatinya. Semakin lama suhu lahar akan menurun dan menjadi dingin namun apabila melewati rumah penduduk mampu melepaskan rumah tersebut dari pondasinya lalu menyeretnya karena lahar dingin memiliki massa yang sangat berat. Akibat lain banjir lahar dingin adalah pendangkalan sungai akibat endapan lahar saat melewati sungai sehingga volum air sungai akan berkurang dan membuatnya mudah meluap.
Penyebab Banjir
Hujan
Tingginya curah hujan menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Hal ini dapat dilihat dari statistik terjadinya bencana alam banjir umumnya terjadi pada setiap musim penghujan. Ketika intensitas hujan meningkat maka akan terjadi pula peningkatan debit air. Apabila suatu daerah tidak memiliki sistem pengairan atau resapan air yang baik, maka potensi terjadinya banjir di tempat tersebut lebih besar.
Pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya
Di daerah perkotaan, inilah salah satu kontributor terbesar dalam hal penyumbatan saluran air seperti gorong-gorong atau got membuat aliran air terhambat sehingga tidak dapat mengalir ke tempat lain. Kesadaran masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah ke sungai atau selokan diperlukan untuk mengurangi banjir yang disebabkan oleh hal seperti ini
Image courtesy of Marwan Azis – http://www.beritalingkungan.com/2013/11/jokowi-buang-sampah-sembarangan-didenda.htmlKurangnya daerah resapan air
Tata ruang buruk seperti tidak adanya taman kota atau pembangunan pada tanah olahan kosong mengakibatkan hilangnya daerah yang seharusnya menjadi daerah untuk resapan air . Pengaturan tempat pemukiman sebaiknya berada pada tanah yang memang memiliki resapan air rendah bukan pada tanah terbuka berdaya serap tinggi.
Akibat banjir
Terganggunya mobilisasi
Ketika jalan tertutup banjir maka ruang gerak menjadi terbatas. Sarana transportasi tidak dapat melintas karena dapat membuat kendaraan mogok atau rusak
Image courtesy of Samuel Bertrand – http://dc362.4shared.com/doc/PJduDU81/preview.htmlKerugian materi hingga nyawa
Banjir yang bisa terjadi kapan saja bahkan di malam hari tidak memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk bersiap. Akibatnya harta benda bisa hilang atau rusak akibat terkena terjangan banjir. Tidak jarang juga terjadi hilangnya nyawa akibat terseret arus dan tenggelam akibat bencana ini
Terganggunya roda perekonomian
Melihat bencana banjir di ibukota tahun lalu membuktikan bahwa banjir besar dapat membuat sistem perekonomian di suatu tempat lumpuh total yang berujung pada kerugian materi. Barang tidak bisa dikirim, pembeli tidak bisa pergi ke tempat perdagangan. Di pedesaan, bencana ini beberapa kali menyerang hasil tanah yang siap panen sehingga mengakibatkan kelangkaan barang. Proses distribusi juga terganggu akibat jalan yang terhalang banjir atau dikarenakan rusaknya sarana transportasi
Langkah-langkah mengatasi banjir
Tidak membangun pemukiman di daerah sekitar sungai
Kepadatan penduduk di kota besar selalu diimbangi dengan rendahnya ketersediaan lahan untuk rumah tinggal. Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat ikut memberikan andil dalam hal ini. Ketika daerah pinggiran sungai dijadikan tempat tinggal maka tentu saja daerah resapan air akan semakin berkurang. Selain itu kala banjir, korban pertama adalah mereka yang tidak di daerah pinggiran sungai. Diperlukan kebijakan pemerintah dalam merelokasikan warga yang sudah bermukim disana sekaligus menekan laju urbanisasi.
Image courtesy of http://suarabanten.com/1-270-rumah-di-kota-tangerang-terendam-banjir/Perbanyak ruang terbuka hijau (RTH)
RTH di kota besar seharusnya sekitar 30% dari luas kota. Sayangnya di lapangan, ruang terbuka hijau hanya sekitar 10% padahal ini adalah salah satu sarana untuk mengatasi banjir karena ketika hujan turun, air dapat diserap secara maksimal. Di luar itu, RTH berguna untuk mengurangi polusi, menjadi tempat olahraga, bermain, dan bersantai warga
Menanam pohon
Hal ini bisa dilakukan di pekarangan rumah, kantor, sekolah dan tempat umum lainnya. Keberadaan pohom dapat menciptakan kota yang hijau, membantu mengurangi polusi udara, memperbanyak resapan air
Membuat Lubang Resapan Biopori (LRB)
Banyak masyarakat kita belum mengerti seperti apa dan gunanya biopori. Hal seperti ini bisa ditangani dengan sosialisasi oleh pemerintah atau lembaga masyarakat setempat. Di Bandung, Walikotanya sengaja membuat program sejuta biopori dengan mengajak warga. Cara ini cukup berhasil karena di tiap RT minimal mempunyai 1 biopori dan banyak dari masyarakat yang kemudian mengerti tentang LRB. Biopori berguna untuk mengurangi jumlah air hujan atau air dari saluran pembuangan di permukaan tanah. Biopori sendiri merupakan sebuah lubang berdiameter 10 – 30 cm dengan kedalaman vertikal 80cm -100 cm. Setelah dibuat lubangnya, diisi dengan batu kerikil pada dasarnya lalu ditutupi dengan sampah organik seperti dedaunan.
Penanganan sampah yang baik
Merubah kebiasaan masyarakat tentunya bukan hal mudah oleh karena itu diperlukan penanganan tepat sasaran dalam menangani masalah ini oleh pemerintah setempat. Kesadaran pribadi masyarakat perlu ditingkatkan demi kebaikan bersama. Salah satu cara penanganan sampah yang baik adalah selain membuang sampah pada tempatnya yaitu memisahkan antara sampah organik dengan non organik demi mempercepat proses pengolahan sampah
Selain Indonesia, ternyata ada beberapa Negara seperti India dan China yang tergolong rawan banjir dan didatangi banjir rutin tiap tahunnya. Penyebabnya bervariasi tapi banjir selalu mendatangkan kerugian besar. Menurut seorang peneliti di pusat studi bencana alam Universitas Gajah Mada, Indonesia berada di urutan ketiga negara rawan banjir. India berada di posisi pertama disusul oleh China.
Bukan hanya masalah di negeri ini, banjirpun menjadi masalah banyak negara. Selain indonesia, India dan China adalah negara yang tergolong rawan banjir. Setiap tahun banjir rutin menyambangi ketiga negara ini. Apabila pengertian banjir ini dipahami oleh masyarakat luas maka potensi terjadinya banjir dapat dikurangi secara signifikan karena manusia memiliki kontribusi yang tidak sedikit akan terjadinya banjir. Demikian artikel tentang pengertian banjir. Semoga bermanfaat.