“Salam super”. Merasa akrab dengan istilah ini? Istilah ini dipopulerkan oleh seorang motivator sekaligus konsultan terkenal di Indonesia. Ya, siapa lagi kalau bukan Mario Teguh. Jika saat ini Anda sedang mencari sebuah kisah hidup inspirasional maka Biografi Mario Teguh adalah jawabannya. Berangkat dari masa kecil sederhana, jatuh bangun dalam kehidupan hingga di daulat menjadi salah satu motivator top di Indonesia memang sebuah perjalanan yang luar biasa. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas tentang Biografi Mario Teguh. Selamat membaca.
Image courtesy of SelebPress – http://www.selebnews.com
Biografi Mario Teguh
Tidaklah lengkap sebuah kisah hidup apabila tidak memulainya dari awal hidup seseorang. Begitu pula dengan artikel biografi Mario Teguh ini. Pria dengan nama asli Sis Maryono Teguh ini memandu sebuah acara motivasi bertajuk Golden Ways di sebuah TV swasta Indonesia. Kerap disangka sebagai orang Jawa karena cara berbicara serta dialeknya. Padahal bapak dua orang anak ini sejatinya adalah orang Bugis. Dilahirkan di Rappang, Sidenreng Rappang pada tanggal 5 Maret 1956 dari pasangan Gozali Teguh (seorang tentara keturunan Jawa-Cina) dan Sitti Maria (keturunan Arab-Bugis), Mario menghabiskan masa kecilnya di kabupaten Sidrap yang berjarak sekitar 170 kilometer dari kota Makassar.
Menurut beliau, namanya tersebut memiliki arti tersendiri. Sis berasal dari Asma’ul Usna, Al ‘Aziiz, Ma berarti Maret, Ono berarti Ada sedangkan Teguh diambil dari nama belakang sang ayah. Mario sendiri berarti gembira dalam bahasa Bugis. Meskipun besar di kampung dan hidup sederhana tidak membuat dirinya berkecil hati, malah membangkitkan semangatnya. Bermodalkan keberanian (warani) beliau lantas memutuskan untuk merantau meninggalkan kampung halamannya demi merubah nasib. Keputusan ini kemudian membawanya ke beberapa tempat besar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.
Image courtesy of http://article.wn.com/
Sebelum menjadi sarjana S1 dalam bidang Pendidikan Bahasa Inggris dan Linguistik di Institut Keguruan dan Ilmu Keguruan (IKIP) Malang, Mario Teguh juga tercatat sebagai alumnus New Trier West High, sebuah sekolah Arsitektur setara SMA di Chicago, Amerika Serikat pada tahun 1975. Lulus dari IKIP, beliau juga tercatat pernah mengenyam pendidikan di Sophia University, Tokyo; mengambil bidang studi International Bussiness yang kemudian dilanjutkan di Indiana University pada tahun 1983 dengan mengambil jurusan Operation System untuk mendapatkan gelar MBA.
Menemukan tambatan hati
Image courtesy of hasan gendon – http://pengenmebara.blogspot.com/
Mario Teguh menemukan sosok tambatan hati pada diri seorang wanita bernama Linna. Sesudah melewati masa pendekatan selama 2 bulan, Mario Teguh kemudian menikahi Linna pada tanggal 28 Januari 1993. Kehidupan awal pernikahan motivator ini pun mulanya tidak berjalan dengan mulus. Mario Teguh memutuskan berhenti dari jabatannya sebagai Vice President Marketing and Organization Development di Aspac Bank pada usia 37 tahun, tepat pada masa-masa awal pernikahan mereka.
Bermodalkan uang seadanya, pasangan ini kemudian mengontrak sebuah garasi berukuran 2,5 meter x 10 meter, setelah mengembalikan rumah pejabat Bank yang ukurannya jauh lebih besar dan pantas. Akan tetapi dengan berbekal relasi yang luas dan juga kemampuannya sebagai seorang motivator, keluarga muda ini dapat bangkit dari keterpurukannya. Kini pasangan inspiratif ini dikaruniai dua orang putra putri, Audrey Teguh dan Marco Teguh. Audrey sendiri sekarang tengah melanjutkan studinya di Sydney, Australia sedangkan Marco tinggal di Jakarta.
Image courtesy of Mario Teguh – https://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh
Perjalanan karir Mario Teguh: Dulu hingga kini
Perjalanan karir Mario Teguh sendiri diketahui berawal sebagai Head of Manager di BIMC. Kemudian pada tahun 1983 – 1986 menjabat sebagai Head of Sales di Citibank, kemudian di BSB Bank (Bank State Branch) tahun 1986 – 1989 sebagai Manager Bussiness Development, Aspac Bank di tahun 1990 – 1994 dengan kedudukan sebagai Vice President Marketing and Organization Development lalu sebagai Chief Executive Officer (CEO) and Senior Consultant di Exnal Corp dari tahun 1994 hingga kini. Exnal Corp sendiri adalah sebuah perusahaan konsultan di bidang pengembangan kualitas pelayanan dengan spesialiasi pada penyediaan Solusi Keefektifan Bisnis. Pada tahun 2002, Exnal Corp berhasil meluluskan lebih dari 68.000 orang melalui beberapa seminar dan workshop.
Menjadi seorang motivator tentu saja dituntut untuk dapat selalu memberikan motivasi maupun konsultasi dalam berbagai bentuk ataupun media demi menjawab banyaknya pertanyaan dari masyarakat. Menyikapi hal ini Mario Teguh membentuk sebuah komunitas bernama Mario Teguh Super Club (MTSC). Bahkan sebelum terkenal dengan acara Golden Ways, beliau sempat memandu acara bertajuk Bussiness Art di O’ Channel , sebuah stasiun TV lokal dengan fokus siaran di area Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Tidak hanya sampai disitu saja, berdasarkan beberapa sumber biografi Mario Teguh lainnya, banyak buku karangannya yang telah beredar di antaranya Becoming a Star (2006), One Million Second Chances (2006), Life Changer (2009), Leadership Golden Ways (2009). Oleh sebab itu tak heran apabila Mario Teguh mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebanyak dua kali yaitu sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di Indonesia pada tahun 2003 serta motivator dengan Facebook fans terbesar di dunia pada tahun 2010. Banyak sekali Biografi Mario Teguh yang bermunculan di media internet sejak saat itu. Beliau juga terpilih menjadi salah satu dari 8 tokoh perubahan 2009 versi surat kabar Republika.
Image courtesy of Mario Teguh – https://www.facebook.com/pages/Mario-Teguh
Dalam karirnya sebagai motivator dan konsultan, salah satu formula yang digunakan oleh Mario Teguh yaitu teori Emotional Quotient yang lebih dulu diperkenalkan oleh Daniel Goleman yang kemudian disesuaikan menjadi Emotional Inteligent atau kecerdasan emosi. Dia juga melakukan lebih banyak pendekatan melalui ilmu kejiwaan menurut agama seperti tasawuf dan pengendalian amarah (ghadab) atau yang lebih dikenal dengan istilah Anger Management ketimbang ilmu kejiwaan barat karena menurutnya lebih cocok untuk diterapkan pada masyarakat Indonesia yang sifatnya plural sehingga lebih mudah diterima oleh semua kalangan dan golongan. Mungkin itulah salah satu rahasia kesuksesannya yang membawa Mario Teguh sebagai salah satu motivator termahal di Indonesia. Demikianlah artikel Biografi Mario Teguh. Sampai jumpa di artikel berikutnya.